Entri Populer

Jumat, 08 Juli 2011

geologi teknik


BAB I                                                         
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Benua adalah daratan yang sangat luas (kontinen). Pada awal bumi terbentuk, seluruh benua merupakan satu daratan yang amat luas dan belum terbagi-bagi oleh pergeseran kerak bumi, daratan tersebut disebut Pangea. Pada masa mesozoikum daratan bumi terbagi menjadi dua bagian besar yaitu Gondwana di belahan bumi selatan dan Laurasia di belahan bumi utara.
Menurut para ahli geologi, sebenarnya pelebaran alur-alur dasar samudera, gerakan-gerakan benua, pola seismic dunia dan pola kegiatan vulkanik merupakan bagian dari satu desakan energi dari perut bumi. permukaan bumi terdiri dari enam bentangan besar lempeng benua yang bersifat keras, tetapi sebenarnya tipis bila dibandingkan dengan ukuran bola bumi. ukuran lempeng yang paling tebal pada benua-benua itu tidak sampai mencapai 150 km. lempeng-lempeng benua itu tidak diam, melainkan bergerak.
Faktanya, bumi tersusun atas 3 lapisan utama yaitu lapisan inti (barisfer), lapisan kerak (mantle) dan lapisan luar/litosfer (barisfer). Di dalam kerak bumi terdapat dua lempengan utama yaitu lempeng benua dan lempeng samudera. Lempeng-lempeng tersebut ada yang besar dan ada yang kecil, kedua lempeng itu terdapat retakan-retakan besar dikerak bumi. Lempengan-lempengan itu bergerak perlahan- lahan kearah permukaan bumi. Mereka bergerak saling menjauh satu sama lainnya dan dibeberapa tempat lain lempengan-lempengan itu bergerak saling mendekat dan betabrakan.
Akibat lempengan-lempengan benua yang bergerak saling menjauh mengakibatkan daratan-daratan (benua) bumi berpisah dari satu daratan (Pangaea) menjadi enam daratan (benua) utama yaitu Benua Afrika, Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Antartika. Pada umumnya keenam benua itu memiliki lapisan pembentuk dataran yang sama ketika masih menjadi satu benua besar (Pangaea). Namun dengan berjalannya waktu berjuta-juta tahun lamanya mengakibatkan perbedaan karateristik geologi (persebaran tanah dan batuan) antara satu benua dengan benua lainnya. Perbedaan itu dipengaruhi oleh tenaga endogen bumi yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi (tektonik, vulkanik dan lainnya) dan tenaga eksogen bumi yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi (pelapukkan dan sendimentasi).

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah pengaruah pergerakan lempengan benua terhadap perkembangan daratan serta letak benua Afrika dari awal pembentukkan bumi hingga sekarang serta akan datang menurut teori-teori dari para ahli  ?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengaruh pergerakan lempengan benua terhadap perkembangan daratan (benua) Afrika dari awal pembentukan bumi hingga sekarang serta akan datang menurut teori-teori para ahli.
D.      Kegunaa Penelitian
1.           Sebagai penambah wawasan penulis tentang lempengan benua.
2.         Sebagai imformasi bagi masyarakat umum.


















BAB II
TELAAH  PUSTAKA

A.    Afrika
1.      Benua Afrika
Afrika adalah benua terbesar ketiga di dunia dan kedua terbanyak penduduknya setelah Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 km² termasuk pulau-pulau yang berdekatan, Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. Dengan 800 juta penduduk di 54 negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia.
Kata Afrika berasal dari bahasa Latin, Africa Terra "Tanah Afri" (bentuk jamak dari "Afer") untuk menunjukkan bagian utara benua tersebut, saat ini merupakan bagian dari Tunisia, tempat kedudukan provinsi Romawi untuk Afrika. Asal kata Afrika mungkin dari bahasa Fenisia yaitu “Afer” berarti debu atau dari suku Afridi yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago. Asal kata afrika mungkin juga dari bahasa Yunani yaitu “Aphrike berarti tanpa dingin atau dari bahasa Latin yaitu “Aprica berarti cerah.
Afrika adalah tempat tinggal manusia yang paling awal, dari benua ini manusia kemudian menyebar ke benua-benua lain. Afrika adalah tempat di mana garis evolusi kera menjadi berbeda dari protohuman tujuh juta tahun yang lalu. Afrika merupakan satu-satunya benua yang ditinggali nenek moyang manusia hingga sekitar dua juta tahun lampau ketika Homo erectus berkembang ke luar Afrika menuju Eropa dan Asia. Lebih dari 1,5 juta tahun kemudian, populasi dari tiga benua itu mengikuti evolusi yang berlainan sehingga mereka menjadi spesis yang berbeda. Yang di Eropa menjadi Neanderthal, yang di Asia tetap Homo erectus, tetapi yang di Afrika berevolusi menjadi Homo sapiens.
Afrika adalah yang terbesar dari ketiga benua di belahan selatan Bumi dan yang terbesar ketiga setelah Asia dan Amerika dari semua benua. Luasnya kurang lebih 30,244,050 km2 (11,677,240 mil2) termasuk kepulauan disekitarnya, meliputi 20.3% dari total daratan di bumi dan didiami lebih dari 800 juta manusia, atau sekitar sepertujuh populasi manusia di bumi.
Benua afrika dipisahkan dari Eropa oleh Laut Tengah, Afrika menyatu dengan Asia di ujung timur lautnya melalui Terusan Suez yang memiliki lebar 130 km. Semenanjung Sinai yang dimiliki oleh Mesir sering dianggap secara geopolitis sebagai bagian dari Afrika. Dari ujung paling utara, Cape Spartel di Maroko (37°21' LU) hingga ke ujung paling selatan, Cape Agulhas di Afrika Selatan  (34°51′15″ LS) terbentang jarak sekitar 8000 km. Sedangkan dari ujung paling barat, Cape Verde (17°33′22″ BB) hingga ujung paling timur, Ras Hafun di Somalia (51°27′52″ BT) terbentang jarak sekitar 7.400 km. Panjang garis pantainya 26.000 km (sebagai perbandingan, Eropa memiliki luas daratan 9.700.000 km² memiliki garis pantai 32.000 km).

























2.      Perkembangan Afrika & Teori Pergeseran Benua




c.       Keadaan Bumi Sekarang.
 
 




 
Secara geologis, Afrika berumur 3,8 miliar tahun, yang berarti bahwa dalam bentuk yang sekarang atau dalam bentuk penggabungan dengan benua lain adalah sebagai benua di masa lalu. Afrika telah ada selama empat-perlima dari 4,6 miliar tahun Bumi. Usia Afrika dan keadaan geologinya sangat unik di antara benua-benua lainnya. Secara struktural, Afrika terdiri dari lima inti/perisai (kestabilan struktur litosfer dan daerah pelat yang kaku dari kerak bumi). Inti/perisai  ini, baik yang terletak di selatan, pusat, maupun di barat Afrika kebanyakan adalah batuan beku granit, gneiss dan basal, dan dibentuk secara terpisah antara 3,6 sampai 2 miliar tahun yang lalu selama Era Prakambrium.
Prakambrium adalah era dimana lebih dari 85% dari sejarah di planet ini adalah ketika kehidupan pertama kali berevolusi dan atmosfer bumi serta benua dikembangkan. Analisis geokimia batuan Afrika tidak terganggu sejak 2 milyar tahun yang lalu, telah memungkinkan para ahli paleoclimatologis untuk menentukan bahwa atmosfer bumi mengandung lebih banyak tingkat oksigen dari hari ini.
Pada umumnya Afrika sama seperti benua lainnya, "mengapung" pada lapisan plastik pada bagian atas mantel bumi yang disebut Astenosfer. Kerak kaku diatasnya atau litosfer dapat setebal 150 mil (240 km) atau di bawah 10 mil (16 km), tergantung pada lokasi. Benua Afrika terletak pada pelat Afrika, yaitu bagian dari kerak bumi yang dibatasi oleh pegunungan tengah hingga samudera di Atlantik dan samudra Hindia. Pelat/ lempengan itu berjalan pelan menuju barat laut dengan laju sekitar 0,75 dalam (2 cm) per tahunnya.
Pelat Afrika juga menyebar dan bergerak ke luar menuju ke segala arah, dikarenakan Afrika tumbuh dalam ukuran. Ahli geologi menyatakan bahwa dalam 50 juta tahun berikutnya, Afrika Timur akan memisahkan diri dari seluruh benua afrika sepanjang keretakan Afrika Timur yang membentang 4.000 mil (6.400 km) dari Laut Merah di utara ke Mozambik di selatan.
Mengingat ukurannya yang luas, Afrika memiliki pegunungan yang luas dan puncak-puncak yang tinggi lebih sedikit dibandingkan dengan benua-benua lainnya. Rentang utama berada di Pegunungan Atlas yaitu berada di sepanjang pantai barat laut dan kisaran Cape di Afrika Selatan. Dataran-dataran rendah di afrika juga lebih sedikit dari pada di benua lainnya.
Para ahli Geologi mengkarakteristikkan topografi Afrika adalah sebagai sekumpulan dari lipatan yang bergelombang membentuk kubah (membengkak) yang disebut antiklinal dan cekungan/lembah yang disebut sinklinal. Antiklinal di afrika merupakan batuan strata melengkung ke atas yang disebabkan oleh panas dan tekanan, sedangkan lembah-lembah permukaan kerak terletak di antara kubah. Lipatan yang tertinggi berada di Timur dan tengah Afrika Barat dimana mereka dibatasi oleh arus vulkanik yang berasal dari sistem seismik aktif keretakan Afrika Timur. Benua ini dapat divisualisasikan sebagai sebuah dataran miring yang tidak seimbang, salah satu miring ke arah utara dan timur sedangkan yang lainnya lebih tinggi di sebelah barat dan selatan.
Sejak tahun 1900-an, para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung diatas lapisan yang lunak. Beberapa teori tentang pergerakkan benua disampaikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
a.       Alfred Lothar Wegener
Hipotesis Pergeseran Benua merupakan gagasan yang dituangkan Alfred L. Wegener pada hipotesisnya yang dituangkan dalam buku berjudul The Origin of Continent and Oceans (1912). Isinya memuat tentang benua-benua tersusun dari batuan sial yang terapung pada batuan sima yang lebih besar berat jenisnya. Pergerakan benua itu menuju khatulistiwa dan juga ke arah barat.
Hipotesis utamanya adalah di bumi pernah ada satu benua raksasa yang disebut Pangaea artinya "semua daratan" yang dikelilingi oleh Panthalassa "semua lautan". Selanjutnya, 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil yang kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini. Adapun titik tolak teori Wegener tersebut adalah:
1)      Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama tersebut sebenamya dahulu adalah daratan yang berimpitan. Itulah sebabnya formasi geologi di bagian-bagian yang bertemu itu sama. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai Tanjung Afrika Selatan sama dengan apa yang ada di pantai Timur Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.
2)      Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter /tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun. Menurut Wegener, benua-benua yang sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang disebut Benua Pangea. Benua tunggal itu mulai memecah karena gerakan benua besar di selatan baik ke arah barat maupun ke utara menuju khatulistiwa.
Beberapa ilmuwan dapat menerima konsep ini namun sebagian besar lainnya tidak dapat membayangkan bagaimana satu massa benua yang besar dapat mengapung di atas bumi yang padat dan mengapa ini terjadi. Pemahaman para ilmuwan pengkritik adalah bahwa gaya yang bekerja pada bumi adalah gaya vertikal. Tidaklah mungkin gaya vertikal ini mampu menyebabkan benua yang besar tersebut pecah. Pada masa itu belum dijumpai bukti-bukti yang meyakinkan. Wegener mengumpulkan bukti lainnya berupa kesamaan garis pantai, persamaaan fosil, struktur dan batuan. Namun, tetap saja usaha Wegener sia-sia karena Wagener tidak mampu menjelaskan dan meyakinkan para ahli bahwa gaya utama yang bekerja adalah gaya lateral bukan gaya vertikal.
b.      Rene Descartes
Menurut Rene Descartes (1596–1650), bumi ini berangsur-angsur mengalami penyusutan dan pengerutan karena pendinginan sehingga terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah. Teori ini lebih terkenal dengan sebutan teori kontraksi yang kemudian diteruskan oleh Edward Suess. Namun, teori ini tidak mendapat dukungan para ahli geologi.
c.       Edward Suess
Edward Suess (1831–1914), yang meneruskan teori Wagener, menyatakan bahwa persamaan geologi yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika karena pada awalnya daratan-daratan tersebut satu, yang disebut Benua Pangea, kemudian pecah menjadi dua, Benua Laurasia dan Benua Gondwana, dan berevolusi menjadi benua-benua seperti saat ini. Daratan yang berupa benua-benua sekarang ini merupakan sisa-sisa dari bagian daratan lain yang tenggelam ke dasar samudra.

d.      Tim Peneliti Amerika
Tim peneliti yang berjumlah 17 orang ahli berkebangsaan Amerika Serikat mengadakan penelitian di Kutub Selatan antara tahun 1969–1970. Mereka berhasil membuktikan bahwa daerah itu terletak di daerah dekat khatulistiwa pada 200 juta tahun yang lalu, dan seharusnya pada zaman tersebut di daerah itu terdapat binatang dan tumbuh-tumbuhan. Pada tahun 1969, ditemukan fosil tulang rahang binatang amfibi air tawar purba, yang disebut labyrintodont. Binatang itu seperti Salamander, kepalanya gepeng dan badannya besar dan berat. Fosil seperti itu ditemui pula di Amerika Selatan dan Afrika, yang secara geologi struktur lapisan batuannya juga sama.

3.      Teori Lempeng Benua & Perkiraan Afrika di Masa Depan
Litosfer merupakan bagian paling atas dari kerak benua (bumi) dan merupakan bagian lapisan kerak benua yang relatif tipis. Lapisan ini dapat diperumpamakan lapisan kulit ari pada manusia. Litosfer terbagi atas sekitar 12 lempeng. Lempeng-lempeng tersebut masing-masing mempunyai gerakan pergeseran yang mendatar. Karena arah geser yang tidak sama, terdapat tiga macam kecenderungan batas pertemuan antara lempeng-lempeng itu, yaitu dua lempeng saling menjauh, dua lempeng saling bertumbukan, dan dua lempeng saling berpapasan.
  1. Dua Lempeng Saling Menjauh
urut Teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempeng tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relative terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, samudra, dan relief muka bumi. Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak samudra beserta lapisan teratas mantel   ini  dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih  tinggi  dibanding kepadatan kerak benua.
Demikian pula, elemen elemen zat  pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik). Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan  tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid), sehingga kerak bumi terpecah menjadi beberapa lempeng.
Pada bagian tertentu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertubrukan mengeras dan menebal, dan membentuk deretan pegunungan nonvulkanik (mountain range). Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling menjauh adalah sebagai berikut:
1)      Pembentukan tanggul dasar samudra di sepanjang tempat perenggangan antar lempeng.
2)      Perenggangan lempeng akan disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut dengan lempeng di sisi luarnya.
3)      Terjadinya aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan lava yang encer.
4)      Munculnya aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.
Tanggul dasar laut terjadi akibat proses vulkanisme yang bertumpuk sepanjang celah. Sebagai contoh yang terdapat di Lautan Atlantik, memanjang dari kutub utara sampai mendekati kutub selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dengan Benua Afrika dan Benua Eropa.
  1. Dua Lempeng Saling Bertemu
Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling bertemu adalah sebagai berikut:
1)      Lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua.
2)      Merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan gempa dalam.
3)      Terjadinya aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.
4)      Terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu terjadi.
5)      Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan tempat munculnya deretan pegunungan.
6)      Timbunan sedimen campuran yang dalam istilah geologi disebut batuan bancuh atau mélange.
7)      Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng.
Menunjamnya lempeng dasar samudra disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras, dan di tempat inilah terbentuk palung laut, yaitu dasar laut yang dalam dan memanjang.
  1. Dua Lempeng Saling Berpapasan
Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling berpapasan dan terjadi pergeseran mendatar adalah sebagai berikut:
1)      terdapat aktivitas vulkanisme yang lemah disertai gempa yang tidak kuat;
2)      gejala pergeseran tampak pada tanggul dasar samudra yang tidak berkesinambungan dan terputus-putus. Tanggul dasar samudra di bagian tengah Samudra Atlantik ternyata terputus-putus sebagai akibat dari pergeseran mendatar itu Lipatan bagian lembah yang turun. dinamakan sinklin dan yang puncak terangkat dinamaka antiklin. Sebuah antiklin dapat menjadi puncak pegunungan yang berderet memanjang setelah mengalami pengikisan, sedangkan sebuah antiklin dapat pula. menjadi lembah dan sinklin berubah menjadi puncak pegunungan. Bentukan patahan pada  lapisan kulit bumi disebabkan oleh rapuhnya lapisan kulit bumi akibat gerakan tenaga endogen.
Tenaga endogen menyebabkan terjadinya pergeseran pada bidang patahan. Patahan ada yang berbentuk vertikal, horizontal miring, dan block mountain. Bentuk-bentuk patahan sangat tergantung pada arah tenaga penyebabnya. Penyebab patahan dapat berupa tarikan, artinya dua tenaga yang saling menjauh, atau mungkin juga berupa tekanan, artinya dua tenaga yang saling menekan (mendekat) untuk diretakkan. Di dunia patahan paling besar terdapat di Afrika, yaitu di Sungai Zambesi yang mengalir ke Danau Nyasa dan Danau Rudolf.





Text Box: Gambar A.3.4 Lempengan Yang Saling Bertumbukkan/Menjauh/Berpapasan

Berikut merupakan gerak dan arah kecepatan lempeng-lempeng benua dan samudra dan perkiraan keadaan benua afrika dan benua-benua lainnya di masa yang akan datang :














Text Box: a. Gambar diatas ini merupakan kecepatan lempeng tektonik dimuka bumi. Lempeng itu berjalan meskipun dalam waktu yang lama. Panjang anak panah menunjukan kecepatan lempeng bergerak, semakin panjang semakin cepat jalannya. Lempengan IndoAustalia bergerak dengan kecepatan 7-8 cm pertahun ke arah Timur laut. Sedangkan Eurasia dan Afrika bergerak ke timur. Terlihat bahwa ada tubrukan jika arahnya berbeda. Tubrukan lempeng inilah yang menyebabkan gempa. Dengan bermodalkan rupa bumi saat ini beserta kecepatan gerakan benua-benua masa kini tentunya dapat dibuat model benua bumi dimasa mendatang.











b.      Keadaan Benua Afrika dan Benua-benua lainnya sekarang dimana tempat hidupnya manusia saat ini.
 



c.       Seandainya gerakan tektonik lempeng yang terjadi saat ini berlangsung terus hingga 50 juta tahun lagi maka Benua Australia akan menabrak Asia dan Afrika akan satu daratan dengan Asia dan Eropa.


Bumi 150 juta tahun lagi:
 
 













d.      Samudra Atlantik mulai tertutup. Terkurung di antara benua-benua besar. Terbentuk zona penunjaman sepanjang Amerika Utara. Saat itu Amerika akan menjadi pusat gempa, akibatnya daratan benua Afrika sama Amerika utara saling mendekat.
 
 








e.       “Pangea Ultima” akan terbentuk setelah 250 juta tahun lagi, benua pangea ini terbentuk akibat penunjaman kerak-kerak samudra yang habis ke dalam mantle bumi, akhirnya mempertemukan semua benua yang ada dibumi.
 








B.     Karakteristik Geologi  Permukaan Bumi
1.      Struktur Lapisan Kulit Bumi
Litosfer merupakan lapisan kulit, berasal dari kata litos yang artinya batu, sfeer atau sphaira, yang berarti bulatan, sehingga litosfer dapat dikatakan sebagai lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Inti dalam mempunyai jari-jari lebih kurang 1.300 km. Kulit bumi mempunyai ketebalan yang tidak merata antara kulit bumi bagian dataran dan bagian bawah samudra, di mana kulit bumi di bagian benua atau dataran lebih tebal dari pada di bawah samudra. Bumi terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Barisfer, terdiri atas bahan padat yang terbentuk dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi) dengan jari-jari ±3.470 km dan batas luar lebih kurang 2.900 km di bawah permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan inti bumi, sehingga litosfer dapat dikatakan sebagai lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat.
  2. Lapisan pengantara (asthenosfer/mantle) adalah bahan cair yang bersuhu tinggi dan pijar. Lapisan pengantara (asthernosfer/mantle) ini merupakan lapisan yang terdapat tepat di atas lapisan nife dan mempunyai ketebalan lebih kurang 1.700 km, berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3.
  3. Litosfer, merupakan lapisan yang terdapat di atas lapisan pengantara, mempunyai ketebalan kurang lebih 1.200 km, dengan berat jenis rata-rata 2,8 gr/cm3. Dua bagian penyusun litosfer (kulit bumi) adalah sebagai berikut :
1)      Lapisan Sial, mempunyai ketebalan rata-rata ± 35 km, merupakan lapisan kulit bumi yang terbentuk dari logam silisium dan aluminium, dengan senyawanya yang berbentuk SiO2 dan Al2O3. Selain itu, lapisan ini juga mengandung jenis-jenis batuan metamorf, batuan sedimen, granit, andesit, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Karena sifatnya yang padat dan kaku, lapisan sial disebut juga lapisan kerak. Lapisan kerak ini terdiri atas dua bagian, yaitu kerak samudra dan kerak benua.
a)      Kerak samudra, kerak yang terdapat di samudra ini adalah benda padat yang terbentuk dari endapan di dasar laut bagian atas, yang bagian bawahnya terdapat batuan-batuan vulkanik. Lapisan paling bawahnya tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit.
b)      Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
2)      Lapisan Sima, adalah bahan yang bersifat elastis dengan ketebalan lebih kurang 65 km. Lapisan ini tersusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan sial mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari pada lapisan Sima. Hal ini disebabkan lapisan Sima mengandung besi dan magnesium, yang mengandung mineral feromagnesium dan batuan basalt.
2.      Morfologi Daratan Afrika Sebagai Akibat Tenaga Endogen dan Eksogen Bumi
Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi terdiri atas tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi. Bentuk relief di permukaan bumi dapat dibentuk dari tenaga ini. Tenaga endogen meliputi tektonik dan vulkanik. Sedangkan Tenaga eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi, bersifat merusak bentuk-bentuk permukaan bumi. Tenaga eksogen meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan). Tenaga endogen maupun tenaga eksogen sangat berpengaruh terhadap bentuk muka bumi.
  1. Peristiwa vulkanisme
Peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi disebut dengan vulkanisme. Campuran bebatuan dalam keadaan cair, liat, serta sangat panas disebut dengan magma. Tingginya suhu magma dan banyaknya gas di dalam magma menimbulkan aktivitas magma. Magma itu dapat berupa gas, padat, dan cair. Gunung api merupakan tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma. Ditinjau dari bentuk dan proses terjadinya, gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; Gunung Api Kerucut (Strato) berbentuk menyerupai kerucut, terbentuk dari adanya letusan dan lelehan (efusi), yang terjadi secara bergantian. Gunung ini disebut lava gunung api strato karena bahannya berlapis-lapis; Gunung Api Corong (Maar) berbentuk menyerupai danau kecil (danau lava gas kawah) dan  terbentuk karena letusan lava padat (eksplosi), sedangkan Bahannya terdiri dari efflata; dan Gunung Api Perisai (Tameng) berbentuk menyerupai perisai, terjadi pada permukaan lereng yang landai dengan kemiringan lereng antara 1°–10°. Gunung api ini terbentuk karena lelehan maupun cairan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Bahan lavanya bersifat cair sekali.
  1. Gempa Bumi
Getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam disebut dengan gempa bumi. Dilihat dari intensitasnya, terdapat dua macam gempa yaitu; makroseisme merupakan gempa yang intensitasnya besar dan dapat dirasakan tanpa menggunakan alat; sedangkan mikroseisme merupakan gempa yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam. Berbagai hal mengenai gempa bumi ini perlu kita teliti lebih lanjut supaya kita dapat mengurangi akibat yang ditimbulkannya. Tindakan itu dapat dilakukan dengan adanya peramalan tentang terjadinya dan upaya penanggulangannya.
  1. Diatropisme/Tektonisme/Tektogenesa
Perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal disebut tektonisme. Bentuk hasil tenaga tektonisme umumnya berupa lipatan dan patahan. Semua gerak naik dan turun yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi disebut dengan gerak tektonik. Gerak ini terbagi menjadi gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
Gerak epirogenetik merupakan gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang sangat lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. Ada dua macam gerak epirogenetik :
1)      Epirogenetik positif, merupakan gerak turunnya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut naik. Keadaan ini akan jelas terlihat jika kita berada di tepi pantai. Contoh : Turunnya lembah Sungai Kongo sampai dengan 2.000 meter di bawah permukaan laut.
2)      Epirogenetik negatif, merupakan gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut turun. Contoh :
Sedangkan Gerak orogenetik, merupakan gerakan pembentuk pegunungan, relative lebih cepat daripada gerak epirogenetik. Gerakan ini menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang menyebabkan peristiwa dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan.
1)      Lipatan (kerutan)
Adanya gerakan tekanan horizontal yang berakibat berkerut dan melipatnya kulit bumi, selain itu juga dapat menyebabkan terbentuknya pegunungan di relief muka bumi. Lipatan dibagi atas tiga lipatan yaitu: lipatan tegak, lipatan condong, dan lipatan rebah. Punggung-punggung lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal.


2)      Patahan (retakan)
Gerakan tekanan horizontal dan vertikal menyebabkan retak atau patahnya lapisan kulit bumi. Misalnya: tanah turun (slenk), tanah naik (horst), dan tanah bungkuk (fleksur)

















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


          Penelitian ini bersifat deskriftif. Data-data diperoleh dari buku-buku dan internet berupa kajian perpustakaan serta literatur-literatur yang relevan dengan masalah penelitian tersebut.









































6
 
 

BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Benua Afrika
Afrika adalah Benua terbesar ketiga di dunia dan kedua terbanyak penduduknya setelah Asia. Benua Afrika terletak Dari ujung paling utara, Cape Spartel di Maroko (37°21' LU) hingga ke ujung paling selatan, Cape Agulhas di Afrika Selatan  (34°51′15″ LS) terbentang jarak sekitar 8000 km. Sedangkan dari ujung paling barat, Cape Verde (17°33′22″ BB) hingga ujung paling timur, Ras Hafun di Somalia (51°27′52″ BT) terbentang jarak sekitar 7.400 km. Panjang garis pantainya 26.000 km (sebagai perbandingan, Eropa memiliki luas daratan 9.700.000 km² memiliki garis pantai 32.000 km).

















                                                                                              









Afrika adalah yang terbesar dari ketiga benua di belahan selatan Bumi dan yang terbesar ketiga setelah Asia dan Amerika dari semua benua. Luasnya kurang lebih 30,244,050 km2 (11,677,240 mil2) termasuk kepulauan disekitarnya, meliputi 20.3% dari total daratan di bumi dan didiami lebih dari 800 juta manusia, atau sekitar sepertujuh populasi manusia di bumi.

B.     Perkembangan Benua Afrika dan Teori Pergesaran Benua





Benua Pangaea merupakan daratan besar 200 juta tahun yang lalu.
 

 Tenaga endogen mengakibatkan           daratan menjadi berpencar.
 




Keadaan Bumi Sekarang.
 
 

Pada umumnya Afrika sama seperti benua lainnya, "mengapung" pada lapisan plastik pada bagian atas mantel bumi yang disebut Astenosfer. Kerak kaku diatasnya atau litosfer dapat setebal 150 mil (240 km) atau di bawah 10 mil (16 km), tergantung pada lokasi. Benua Afrika terletak pada pelat Afrika, yaitu bagian dari kerak bumi yang dibatasi oleh pegunungan tengah hingga samudera di Atlantik dan samudra Hindia. Pelat/ lempengan itu berjalan pelan menuju barat laut dengan laju sekitar 0,75 dalam (2 cm) per tahunnya.
Pelat Afrika juga menyebar dan bergerak ke luar menuju ke segala arah, dikarenakan Afrika tumbuh dalam ukuran. Ahli geologi menyatakan bahwa dalam 50 juta tahun berikutnya, Afrika Timur akan memisahkan diri dari seluruh benua afrika sepanjang keretakan Afrika Timur yang membentang 4.000 mil (6.400 km) dari Laut Merah di utara ke Mozambik di selatan.
Sejak tahun 1900-an, para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung diatas lapisan yang lunak. Beberapa teori tentang pergerakkan benua disampaikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
e.       Alfred Lothar Wegener
Hipotesis utamanya adalah di bumi pernah ada satu benua raksasa yang disebut Pangaea artinya "semua daratan" yang dikelilingi oleh Panthalassa "semua lautan". Selanjutnya, 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil yang kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini. Adapun titik tolak teori Wegener tersebut adalah:
1.      Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama tersebut sebenamya dahulu adalah daratan yang berimpitan. Itulah sebabnya formasi geologi di bagian-bagian yang bertemu itu sama. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai Tanjung Afrika Selatan sama dengan apa yang ada di pantai Timur Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca.
2.      Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter /tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun. Menurut Wegener, benua-benua yang sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang disebut Benua Pangea. Benua tunggal itu mulai memecah karena gerakan benua besar di selatan baik ke arah barat maupun ke utara menuju khatulistiwa.
Beberapa ilmuwan dapat menerima konsep ini namun sebagian besar lainnya tidak dapat membayangkan bagaimana satu massa benua yang besar dapat mengapung di atas bumi yang padat dan mengapa ini terjadi.
a.       Rene Descartes
Menurut Rene Descartes (1596–1650), bumi ini berangsur-angsur mengalami penyusutan dan pengerutan karena pendinginan sehingga terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah. Teori ini lebih terkenal dengan sebutan teori kontraksi yang kemudian diteruskan oleh Edward Suess. Namun, teori ini tidak mendapat dukungan para ahli geologi.
b.      Edward Suess
Edward Suess (1831–1914), yang meneruskan teori Wagener, menyatakan bahwa persamaan geologi yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika karena pada awalnya daratan-daratan tersebut satu, yang disebut Benua Pangea, kemudian pecah menjadi dua, Benua Laurasia dan Benua Gondwana, dan berevolusi menjadi benua-benua seperti saat ini.

4.      Teori Lempeng Benua & Perkiraan Afrika di Masa Depan
Litosfer merupakan bagian paling atas dari kerak benua (bumi) dan merupakan bagian lapisan kerak benua yang relatif tipis. Lapisan ini dapat diperumpamakan lapisan kulit ari pada manusia. Litosfer terbagi atas sekitar 12 lempeng. Lempeng-lempeng tersebut masing-masing mempunyai gerakan pergeseran yang mendatar. Karena arah geser yang tidak sama, terdapat tiga macam kecenderungan batas pertemuan antara lempeng-lempeng itu, yaitu dua lempeng saling menjauh, dua lempeng saling bertumbukan, dan dua lempeng saling berpapasan.
  • Dua Lempeng Saling Menjauh
Menurut Teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempeng tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relative terhadap yang lain. Teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, samudra, dan relief muka bumi. Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Pada bagian tertentu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertubrukan mengeras dan menebal, dan membentuk deretan pegunungan nonvulkanik (mountain range). Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling menjauh adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan tanggul dasar samudra di sepanjang tempat perenggangan antar lempeng.
2. Perenggangan lempeng akan disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut dengan lempeng di sisi luarnya.
3. Terjadinya aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan lava yang encer.
4. Munculnya aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.
 Tanggul dasar laut terjadi akibat proses vulkanisme yang bertumpuk sepanjang     celah.

  • Dua Lempeng Saling Bertemu
Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling bertemu adalah sebagai berikut:
1.      Lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua.
2.      Merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan gempa dalam.
3.      Terjadinya aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.
4.      Terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu terjadi.
5.      Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan tempat munculnya deretan pegunungan.
6.      Timbunan sedimen campuran yang dalam istilah geologi disebut batuan bancuh atau mélange.
7.      Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng.
Menunjamnya lempeng dasar samudra disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras, dan di tempat inilah terbentuk palung laut, yaitu dasar laut yang dalam dan memanjang.
  • Dua Lempeng Saling Berpapasan
Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling berpapasan dan terjadi pergeseran mendatar adalah sebagai berikut:
    1. terdapat aktivitas vulkanisme yang lemah disertai gempa yang tidak kuat;
    2. gejala pergeseran tampak pada tanggul dasar samudra yang tidak berkesinambungan dan terputus-putus.
Tenaga endogen menyebabkan terjadinya pergeseran pada bidang patahan. Patahan ada yang berbentuk vertikal, horizontal miring, dan block mountain. Bentuk-bentuk patahan sangat tergantung pada arah tenaga penyebabnya. Penyebab patahan dapat berupa tarikan, artinya dua tenaga yang saling menjauh, atau mungkin juga berupa tekanan.
Berikut merupakan gerak dan arah kecepatan lempeng-lempeng benua dan samudra dan perkiraan keadaan benua afrika dan benua-benua lainnya di masa yang akan datang :







Text Box: Gambar diatas ini merupakan kecepatan lempeng tektonik dimuka bumi. Lempeng itu berjalan meskipun dalam waktu yang lama. Panjang anak panah menunjukan kecepatan lempeng bergerak, semakin panjang semakin cepat jalannya. Lempengan IndoAustalia bergerak dengan kecepatan 7-8 cm pertahun ke arah Timur laut. Sedangkan Eurasia dan Afrika bergerak ke timur. Terlihat bahwa ada tubrukan jika arahnya berbeda. Tubrukan lempeng inilah yang menyebabkan gempa. Dengan bermodalkan rupa bumi saat ini beserta kecepatan gerakan benua-benua masa kini tentunya dapat dibuat model benua bumi dimasa mendatang.







Keadaan Benua Afrika dan Benua-benua lainnya sekarang dimana tempat hidupnya manusia saat ini.
 


Seandainya gerakan tektonik lempeng yang terjadi saat ini berlangsung terus hingga 50 juta tahun lagi maka Benua Australia akan menabrak Asia dan Afrika akan satu daratan dengan Asia dan Eropa.


Bumi 150 juta tahun lagi:
 
 















Samudra Atlantik mulai tertutup. Terkurung di antara benua-benua besar. Terbentuk zona penunjaman sepanjang Amerika Utara. Saat itu Amerika akan menjadi pusat gempa, akibatnya daratan benua Afrika sama Amerika utara saling mendekat.
 





“Pangea Ultima” akan terbentuk setelah 250 juta tahun lagi, benua pangea ini terbentuk akibat penunjaman kerak-kerak samudra yang habis ke dalam mantle bumi, akhirnya mempertemukan semua benua yang ada dibumi.
 




































BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


  1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan kami dapat menyimpulkan bahwa pengaruah pergerakan lempengan benua terhadap perkembangan daratan serta letak benua Afrika sangatlah signifakan hal ini dikarenakan pergerakan lempengan IndoAustralia yeng bergerak dengan kecepatan 7-8 cm pertahun ke arah timur laut,sedangkan Eurasai dan Afrika bergerak ke arah timur sehinggan menyebabkan terjadinya perubahan letak Benua Afrika yang mendekat ke Benua Amerika bagian utara.

  1. Saran

Melihat dari Karya Tulis ini, Tim Penulis menyarankan agar Karya Tulis ini di kembangkan lagi ke benua Asia Khususnya mengenai pergerakan lemepeng yang akan memepengaruhi Negara Indonesia, sehingga kita bisa mengantisipasi dampak dari pergerakan lempeng dimasa akan datang.































KATA PENGANTAR


          Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan perkenaan-Nyalah penulisan Karya Tulis ini dapat diselesikan. Karya Tulis ini disusun sebagia tugas akhir semester dua mata kuliah Geologi Teknik.
          Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis ini masih terdapat banyak kekurangan. Namun demikian penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Karya Tulis ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.






                                                                                       Pontianak,  juli 2011






                                                                                            Tim Penyusun






 

DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL………………………………………………………                    

KATA PENGANTAR……………………………………………………..        

DAFTAR ISI………………………………………………………………                     

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………        
            A. Latar Belakang ………………………………………………..        
            B. Rumusan masalah ……………………………………………..       
            C. Tujuan Penelitian ……………………………………………..                     
            D. Kegunaan Penelitian           …………………………………………..         

BAB II TELAAH PUSTAKA   …………………………………………..         
            1. Benua Afrika          …………………………………………                     
2. Karakteristik Geologi Permukaan Bumi ……………….....           
BAB III METODOLOGI PENELITIAN           ………………………………….         

BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………….       

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………       
            A.Kesimpulan……………………………………………………..        
            B.Saran            …………………………………………………………….        

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………























PENGARUH PERGERAKAN LEMPENGAN BENUA TERHADAP LETAK BENUA AFRIKA

Diajukan sebagai tugas akhir semester mata kuliah Geologi Teknik


DISUSUN OLEH :

ADRIANSYAH               (D11110073)
SITI NURHASANAH     (D11110063)
MELZA HIRSAFITRI    (D11110021)
EKO NURYADI              (D11110083)






FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK 2011

PENGARUH PERGERAKAN LEMPENGAN BENUA TERHADAP LETAK BENUA AFRIKA



DISUSUN OLEH :

ADRIANSYAH               (D11110073)
SITI NURHASANAH     (D11110063)
MELZA HIRSAFITRI    (D11110021)
EKO NURYADI              (D11110083)






FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK 2011
DAFTAR PUSTAKA



id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng