Entri Populer

Minggu, 06 Maret 2011

Antara Keyakinan dan Kebutuhan Hidup


Untan X.jpg“PENGARUH KEBUTUHAN EKONOMI TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA MASYARAKAT KOTA PONTIANAK”


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatu......
             Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan perkenaan-Nyalah penulisan laporan penelitian ini dapat diselesikan. Laporan penelitian ini disusun untuk menenyelesaikan tugas agama semeter gasal.
             Penulisan ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat.
Laporan penelitian ini menjelaskan tentang kehidupan beragama masyarakat kota Pontianak ditengah kesibukan mereka sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Namun demikian penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam laporan penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatu......

Kehidupan tak lepas dari aspek ekonomi. Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa,ekonomi merupakn salah satu pangkal kehidupan manusia,bahakn ada yang sampai yang bunuh diri karena tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Saat ini banyak sekali orang yang bekerja untuk menperoleh kecukupan ekonomi,entah itu pria  maupun wanita semua serba berjaung keras untuk mendapakkan rupiah agar bisa memenuhi kebutuhan hidup,hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan penelitan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Malasah yang dapat di rumuskan pada penelitian ini adalah
1.      Bagaimanakah kehidupan beragama masyarakat yang sibuk dengan kehidupan ekonomi mereka?
2.      Adakah motivasi lain selain untuk mememenuhi kebutuhan hidup dalam bekerja?
1.3  Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk membatasi ruang lingkup penelitan agar sesuai dengan apa yang diteliti sebenarnya. Adapun pembatasan masalahpada penelitian ini adalah “Penelitian ini hannya dilakukan pada masyarakat islam”.
1.4  Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1.      Untuk mengetahui bagaimanakah kehidupan beragama masyarakat yang sibuk dengan kehidupan ekonomi mereka.
2.      Untuk mengetahui adakah motivasi lain selain untuk mememenuhi kebutuhan hidup dalam bekerja.
1.5  Manfaat Penelitian
1.      Sebagai bahan koreksi untuk penulis dan masyarakat luas seberapa jauhkah kita sudah melalaikan ibadah.
2.      Sebagai bahan penambah wawasan penulis dan yang membaca laporan penelitian ini.


Untuk memperoleh hasil penelitian yang diinginkan,kami menggunakan metode penelitian kasus dan penelitian lapangan dengan cara survei langsung ke tempat – tempat yang dianggap relevan dengan pokok penelitain kami ini,selain itu kami juga melakukan wawancara langsung dengan beberapa orang sebagai sampel dari penelitian ini.
Kami melakukan survei pada tanggal 09 januari 2011,di kawasan Pontianak Barat tepatnya di Desa Sungai Jawi, jalan Apel. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan yang memiliki aktivitas perekonomian yang baik dan tentunya relevan dengan penelitian kami ini.Di sini kami melakukan wawancara dengan beberapa narasumber  yaitu,
1.      Ibu Dina (48 tahun)

Beliau adalah seorang penjual gorengan.Ibu dari empat orang anak ini memilih mencari pekerjaan sampingan selai sebagai ibu rumah tangga juga sebagai penjual gorengan, Beliau memilih mencari pekerjaan sampingan karena penghasilan suaminya sebagai tukang becak kurang bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka,selain itu pekerjaannya sebagi penjual gorengan juga menghasilan laba lumayan banyak dengan rata-rata pendapatan bersih  per-hari ± Rp. 30.000,00.
Dalam urusan kehidupan beragama Ibu Dina sangat religius beliau tidak meninggalkan shalat lima waktu, apabila Beliau ingin shalat maka beliau akan bergantian untuk menjaga jualannya dengan sang suami, Beliau juga sering bersedekah.


2.      Ibu Ningsih (24 tahun)
Bu Ningsih adalah seorang  Ibu rumah tangga dengan tiga orang anak,sama halnya dengan Ibu Dina, Beliau juga mempunyai profesi sampingan selain ibu rumah tangga juga sebagai pejual es tebu,hal ini dilakukan untuk membantu kehidupan ekonomi keluargany,penghasilan suaminya yeng bekerja sebagai penjual kuningan atau tembaga belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,apalagi Ibu Nining mempunyai anak-anak yang masih kecil tentu kebutuhan ekonomi keluarganya banyak sekali, Ibu Nining sudah menekuni profesi sebagai penjual es tebu ini sejak dua tahun silam, dengan berjualan es tebu ini Ibu Nining bisa meraup keuntungan ± Rp.100.000,00 per-harinya.
Dalam kehidupan beragama Ibu Nining menuturkan bahwa beliau Jarang shalat karana harus selalu menjaga jualan es tebunya,hal ini dikarenakn tidak ada yang menggantikanya untuk menjaga jualanya karena anak-anaknya masih kecil dan juga suaminya juga sibuk dengan pekerjaany,namun Ibu Nining sering bersedekah.

3.      3. Ibu Yanti (38 tahun)
Bu yanti adalah seorang wanita karir,walaupun usia Bu Yanti sudah menginjak kepala tiga beliau tetap sendiri hal ini d sebabkan kesibukannya dalam mengelola usaha butik yang sudah digelutinya selama tujuh belas tahun ini,Bu Yanti adalah sosok wanita yang pantang menyerah dan punya kemauan yang keras hal ini di buktikannya dengan mengelola butiknya sendiri hingga sampai sukses saat ini, bahkan keuntungan perbulannya mencapai ± Rp.3.000.000,00. Dia ingin sukses dengan hasil keringatnya sendri bahkan beliau ingin membuktikan bahwa wanita juga bisa juga bisa bertindak bukan hanya kaum peria saja.
Dalam kehidupan beragama beliau adalah wanita yang sholehah,beliau senantiasa mengerjakan ibadah shalat dan juga sering memberikan sedekah.

Dari data yang diperoleh nampak kesadaran akan menyeimbangkan kehidupan dunia yaitu memenuhi kebutuhan ekonomi dengan kebutuhan akhirat masih belum memuaskan di masyarakat,masih ada individu yang menganggap shalat itu bukanlah suatu hal yang harus dikerjakan oleh seorang muslim,misalnya Ibu Ningsih beliau meninggalkan shalat dikarenakan tidak bisa meninggalkan jualannya ,hal ini menunjukkan dunialah yang di utamakan bukan akhirat,hal ini menunjukkan kualitas masyarakat kita dalam menjalankan kehidupan beragama belum cukup baik, hal ini harus kita perhatiakan ,tentunya masih banyak orang yang seperti Ibu Nining di kota pontianak  ini.
Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam surat Al ‘Asr ayat 1-3,yang artinya

“(1) Demi masa (2) Sesungguhnya manusia itu benar- benar berada dalam kerugian (3) Kecuali orang-orang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.

Di dalam ayat ini jelas bahwa Allah menerangkan bahwa salah satu orang yang rugi adalah oranag yang tidak mengerjakan amal shaleh,hal ini di sebabkan semakin hari usia kita makin bertambah maka tentu akan semakin dekat dengan ajal,bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang paling pintar adalah orang yang paling banyak mengingat kematian hal ini dikarenakn orang yang mengingat mati tentu akan mempersiapkan bekal untuk mengahadapi kematian itu,adapun bekal yang akan dibawa adalah amal ibadah kita,dan orang yang mengingat kematian tentunya bisa membedakan mana yang Fana dan mana yang baka,oleh karena itu sesibukpun kita hendaklah tetep beribadah kepada Allah janganlah kita di perbudak duni yang fana ini.

4.1 Kesimpulan
Dari hasil wawancara tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa,
1.      Kehidupan beragama masyarakat kota pontianak di tengah kesibukan memenuhi kebutuhan ekonomi  lumayan baik walaupun masih ada yang lupa beribadah dikarenakan sibuk dengan pekerjaannya masing – masing.
2.      Ternyata terdapat motivasi lain dalam berusah atau bekerja selain utuk memenuhi kebutuhan hidup,seperti yang dilakukan Ibu Yanti, yang ingin sukses dengan hasil keringatnya sendiri.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaiakan adalah sebagai berikut,
1.      Hendaknya kita menyeimbangkan kebutuhan duniawi dengan kebutuhan akherat,karena Rasulullah mengingatkan kita agar bekerjalah seakan kita hidup selamanya di dunia ini, dan beramallah sebanyak - banyaknya seakan besok kita akan meninggal.
2.      Hendaknya kita berusha memenuhi kebutuhan ekonomi dengan sungguh – sungguh dan dengan cara yang halal.

Sumber :

AL-Qur’an

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar